Sambutan Buku Angkatan Raksabumi, TL Angkatan 2006


Buka-buka email lama, ada teman seangkatan yang menanyakan mengenai buku angkatan. Eh nemu tulisan saya yang tertulis sebagai sambutan.

Salah satu langkah dalam mewujudkan cita-cita untuk bikin buku. Bikin buku angkatan kolaborasi sama temen-temen seangkatan 😂

Berikut isi sambutannya:

MENUAI CINTA, MENUJU CITA, MERAIH MIMPI, RAKSA BUMI

Berapa tahun sudah kita lewati bersama?? Menjalani cerita dalamberjuang bersama.

Hay kawan-kawan seperjuangan!! Ya kalian semua, kawanseperjuangan saat belajar, bermain, tertawa, bercerita, berbagi, senang, marah, sedih, semuanya kita lalui.

Kesatuan kita tak boleh tercerai berai. Kepenatan di antara kitamenjadi cerita yang akan selalu diingat. Keceriaan yang terdengarmenjadi lagu yang terus terngiang-ngiang di telinga.

Semoga gambar dan tulisan dalam buku ini selalu menjadi ceritaberkenang yang indah.

Semoga potret-potret diri kita dalam buku ini bisa menjadi bukti kebersamaan kita yang patut untuk diceritakan pada hari esok.

Hari esok masi akan datang. Terus berjuang, belajar, berjalan, hadapi, dan syukuri hari esok yang masih akan kita sambutdengan hangat. Tertawa bersama orang di sekitar kita, berbagikebahagiaan dengan orang lain. Jalani kehidupan di dunia inidengan penuh kebaikan.

Cita-cita itu tak akan pernah usai kita capai, karena sifat manusiayang kadang tak pernah puas. Terus giat mencapai yang terbaik.Karena hidup di dunia itu, sekali lagi, harus penuh dengan kebaikan.

Maafkan kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, karenamemaafkan itu hal yang baik. Hehehehe..

Bersama kita senang, bersama kita suka, bersama klita menjadiorang-orang baik. Raksabumi jayalah selalu!!

Raksabumi majulah bersama!!

Raksabumi saya bangga jadi bagian dari kalian!! ^_^

Doa dan harapan untuk kamu :)


Harapanku untuk kamu
Harapanku semoga kamu selalu bahagia. Dijauhkan dari segala trauma yg menyakitkan hati dan jiwa. Dan hatinya selalu diberi ketenangan. Jangan kaya aku.
Harapanku semoga hati kamu selalu memegang teguh keimanan. Dijauhkan dari segala maksiat dan dimudahkan utk mengurangi kesenangan dunia yg tdk bermanfaat.
Harapanku semoga kamu selalu dimudahkan dalam meningkatkan amal sholeh, berbuat kebaikan, dan menjalani dakwah melalui sikap2mu.
Harapanku semoga kamu selalu diberi keberkahan hidup yang nilainya melebihi segala kesenangan dunia. Membuat kehidupan tenang dan yakin akan segala kehendakNya.
Aamiin 🙂🤲🏻

Cheers,
Ami

Hey, how have you been?


Imagine who ask this question is the most trusted person you ever know
Imagine who ask this question is Allah, the Almighty
Imagine
Imagine how you feel

What you feel at that time is pain in your chest
Hurt from the broken heart moment
Tears that you were hold all the times
Struggle with hardship
Overwhelmed
Sadness
Calamity
Those things that weighted your mind, heart, and shoulder
Well, the thing is, you’re not okay

I or you will cry
Cry silently or out loud or inside your heart
Your heart in pain
Your heart is broken

Well, that’s normal if you’re not okay
Normal
Everyone struggle with their own problem

Then how do you feel if someone you don’t know very well, ask you the same question?
Different feeling
You know, that I’m not okay but I will say, “Hey, Alhamdulillah, I’m great”

Hey, how have you been?
It is not just a question about your physical health
It is not a question about “what you’re doing right know”
It is not a question about what people can see in you right now
It is about “how do you feel?”
It is about “what is your problem?”
It is about “can I help you? anything, tell me”
Then, this question is deep

What I can say through this post is “don’t worry”
Well, it is not easy though
You’ve been through so many things that burden your soul, your mind, your body
Let it go, let it go
Let it go to Allah

Remember what Allah said from the Qur’an
“…….He never burden you beyond your capacity” 2:286
And also He said that “….with the hardship, there is relief. With the hardship, there is relief” 94:5-6. He said that sentence two times. So, don’t worry. Rely it to Allah. Rely it to Allah, you will become ease, comfort, and peace.
Back to your sujood. Let it go. Tell Him everything. Cry it out loud and let’s Allah do the rest.

Be strong dear you
We are proud of you
You’ve done a great things
Everything will be all right. Wait, feel, hear, and see.
Put the smile back in your lips 🙂

Hey you, how have you been?
Ami 🙂

Akan ada saatnya


Akan ada saatnya yang kamu pikir itu akan baik untuk kamu dg orang yg seperti ini atau org yg seperti itu, ternyata semua di luar pikiran kamu. Kadang yg paling baik buat kamu itu kebalikan dari yang kamu pikirkan tapi dalam konteks yg tidak terduga.

Akan ada saatnya yang kamu inginkan untuk menjadi pendamping adalah yang seperti ini. Yang kamu dambakan menjadi pendamping hidup kamu adalah yang seperti itu. MasyaaAllah rencana Allah sudah pasti paling baik. Semua tidak seperti yang kamu bayangkan.

Akan ada saatnya kamu tidak perlu mencari lagi. Tidak perlu berharap dan merasakan sakit hati lagi. Allah sudah menyiapkan yang terbaik. Yang waktunya tidak bisa kita duga. Yang orangnya tidak bisa kita duga.

Akan ada saatnya yang kita butuhkan untuk memutuskan memilih pendamping bukan dari lama kenal. Bukan dari wajah tampan. Bukan dari prestasi yang dia dapat. Bukan dari apa-apa yang kita pikirkan.

Jika sudah waktunya, semua kriteria hilang. Semua keinginan-keinginan hilang. Semua pikiran-pikiran asumsi hilang. Yang penting dia yang taat pada agama.

Jika sudah waktunya, dia hanya dia yang pas. Bukan hasrat, tapi keyakinan. Bukan keinginan, tapi kebutuhan. Bukan kehendak sendiri, tapi juga kehendak Allah yang Maha Kuasa.

Jika sudah waktunya, semesta bekerja sebagaimana mestinya. Perasaan yakin yang begitu kuat. Ya, jika sudah waktunya, akan ada saatnya, InsyaaAllah.

Semoga dimudahkan ikhtiar kami. Karena aku memilih nya karena cinta nya pada Allah dan cintaku pada Allah.

Aamiin

Something Just Like This dan Filosofi Sepatu


Sebelum pada bertanya-tanya, kok judulnya kaya judul lagu? Jadi, tulisan ini sebenernya terinspirasi dari lagu Chainsmoker&Coldplay yg judulnya “Something Just Like This”. Yup “Something Just Like This” menurut saya, punya arti yang mendalam. Sama seperti tulisan saya sebelumnya mengenai kamu, pulang dan rindu. Yuk mari simak pemaparan saya.

Pertama-tama saya mau mengkaitkan “Something Just Like This” dengan filosofi sepatu. Bukan, bukan sepatu lagu dari musisi Indonesia, Tulus. Jadi, gini, kalau kamu beli sepatu, kamu pilih sepatu yang seperti apa? Apa pertimbangan kamu waktu membeli sepatu? Apakah sepatu itu kamu gunakan terus atau kamu akan membeli lagi yang baru saat kamu bosan? Kamu punya sepatu favorit? Sepatu favorit yang kamu gunakan terus menerus walau sudah usang. Apa kriteria sepatu favorit kamu itu? Ya, yaa memang agak panjang panjelasan filosofi sepatu ini. Kalau saya, saya punya sepatu favorit. Kenapa favorit? Karena sepatu tersebut menurut saya sangat nyaman untuk dipakai. Walaupun sepatu tersebut sol bawahnya sudah rusak. Sudah berusaha saya perbaiki dengan merekatkan kembali menggunakan lem serba guna. Namun, tetap saja sekarang solnya jebol lagi. Sepatu itu masih saja saya gunakan walau saya punya yang baru.

Nah, pertimbangan dan kriteria saya dalam memilih sepatu pertama kali adalah menarik bagi saya. Lalu ketika dicoba di kaki, cocok dengan kaki, baik ukuran maupun model dan warna. Semua sepatu saya punya kriteria yang sama. Tapi, tidak semua sepatu menjadi favorit, yang terus menerus digunakan kan? Model yang saya sukai cukup mudah, saya suka yang simpel, itu saja. Tidak berlebihan. Warna cocok di kaki saya. Harga pun sesuai dengan yang diinginkan. Sepatu yang sekarang menjadi favorit saya berwarna cokelat kakhi, flat shoes sih tapi menurut saya enak sekali digunakan. Kondisinya sekarang sol hampir lepas, sudah terlihat pecah-pecah pada kulit terluar sepatu, dan bernoda.

Then, hubungannya apa dengan “Something Just Like This”? Yup, I want somethis just like that old shoes but still comfortable when I wear it. That broken shoes but still support me while I’m walking in every path I took. That (already) ugly shoes (for others) but I still like it. Though I have other more beautiful shoes and sure, that shoes comfortable too, but I prefer wear that favorite shoes again and again. And the point is I want something just like this. Saya cukup dengan yang seperti itu. Belum ada kata bosan. Bukan untuk bragging atau sombong, harga sepatu favorit saya itu sangat affordable bukan sepatu mahal seperti (mungkin) perkiraan banyak orang. Sepatu favorit saya itu bukan sepatu branded yang lagi hits dipakai beberapa orang. Bukan. Bukan sepatu spesial buat orang lain. Sepatu favorit saya mungkin hanya spesial untuk saya.

Dari lirik lagu Coldplay tsb, yang “Something Just Like This”, ada kalimat yang menjadi favorit saya juga. Kalau kata Coldplay di lagu itu, “I’m not looking for somebody with superhuman gifts”. Saya tidak mencari seseorang yamg mempunyai kekuatan super. Sama seperti kriteria ketika saya membeli sepatu. Saya tidak mencari sepatu yang bisa membuat saya terbang. Ketika saya mencari “seseorang” itu, saya mencari sama seperti filosofi sepatu yang saya ceritakan. Tidak perlu yang memiliki “superhuman gifts”, kalau realitanya yang terlalu sempurna.

Jadi, sama kaya di lagu Alicia Keys, If I Ain’t Got You, “Some people want it all. But I don’t want nothing at all. If it ain’t you, baby. If I ain’t got you, baby”. Aku maunya kamu. Aku nggak butuh yang terlalu sempurna. Bukan yang sangat kaya. Bukan yang sangat pintar. Cukup kamu yang kaya kamu. Bukan orang lain. I want something just like this.

Satu lagi kalimat favorit saya di lagu “Something Just Like This”, lanjutannya yang tadi sih, “I’m not looking for somebody with some superhuman gifts. Some superheroes. Some fairy tale bliss. Just something I can turn to somebody I can miss. I want something just like this”. Biar lebih syahdu, kata saya akan diganti menjadi aku. Aku tidak mencari seseorang yang mempunyai kekuatan super, ataupun superheroes bahkan fairy tale bliss. Aku cuma mau sesuatu yang bisa jadi seseorang yang aku rindukan. Cukup yang seperti ini. Iya, cukup yang seperti itu. Seseorang yang bisa dirindukan, menjadi tujuan pulang, itu kamu.

Sekian. Enjoy filosofi ala saya hahaa.

Harapan di Januari


Menilik post di salah satu akun sosmed saya, dan menemukan tulisan ini. Harapanku.

Kesendirian tidak membuatku sepi tapi buatku berpikir

Kegagalan tidak membuatku jatuh tapi buatku tetap berjuang

Kesenangan tidak membuatku lalai tapi buatku sadar akan berbagi

Kerapuhan tidak membuatku lemah tapi buatku kuat

Kesedihan tidak membuatku benci tapi buatku tabah

Kehebatan tidak membuatku sombong tapi buatku hati-hati

Kehidupan tidak membuatku sengsara tapi buatku bersyukur  

Kamu, Pulang, dan Rindu


Kalau kata Aditya Mulya di Sabtu Bersama Bapak, “Apa ada kata lain di kamus yang melebihi kata rindu?” Well, I couldn’t agree more. Rindu has a deep feeling and meaning for me. Kata melebihi rindu, hmm kalau ada, itu untuk KAMU. Rindu, kalau kata Fahd Pahdepie di buku Jodoh, rindu bisa muncul karena adanya jarak. Ahh kalau di soundtrack AADC bilangnya gini, “Kata orang rindu itu indah. Tapi bagiku ini menyiksaa”. Dan interpretasi saya terhadap kata Rindu, itu semua benar. Rindu terbentuk dari jarak, yg indah kalau jarak tersebut bisa diperkecil, tapi lama-lama menyiksa kalau jarak yg terbentuk semakin jauh. Rindu, aku akan sangat Rindu Kamu, ya Kamu tempat aku Pulang.

Kamu. Kamu untukku tempat bersandar. Kamu untukku tempat berkeluh. Kamu kadang menjadi panggilan yg bermakna keakraban, keintiman, kemesraan, atau bahkan kesenioran dan pangkat. Sebenarnya menurut saya, ada satu kata pengganti kamu yang lebih bermakna ‘intimate’, yaitu dirimu. Tapi kata Kamu, with a deep feeling, berarti dalam buat saya. Kamu di sana yang memintaku untuk menunggu. Kalau Kamu yakin, aku pasti akan menunggu Kamu di sini, tetap di sini agar Kamu mudah menemukanku kembali. Itu contoh kalimat yang menurut saya, has a deep feeling of Kamu 🙂 Dan lebih menggambarkan intimasi lagi ketika panggilan untuk diri sendiri menjadi Aku. Aku dan Kamu. Aku akan selalu kembali padamu, karena Kamu adalah tempatku Pulang. Aku rindu Kamu dan Pulang 🙂

AKU PULANG. Well, that sentence for me is the most heart warming sentence. Aku pulang, kembali padamu. Kalau dilagu Us the Duo, “Take me home to ur arms”. Pulang berarti Aku kembali ke tempat paling nyaman, aman, damai di manapun itu. Pulang, kembali setelah bepergian sejauh apapun itu. Pulang, itu Aku buat Kamu. Pulang, itu Kamu buat Aku. Pulang, tempat ak kembali dimanapun Kamu berada. Pulang, ya Aku pasti pulang. Aku pulang dan selalu akan kembali padamu. Aku pulang, ya karena jarak aku dan kamu yg membentuk rindu kian besar, dan aku pulang, karena rinduku padamu. Aku pulang dan selalu kembali padamu, karena aku rindu, kamu rindu.

Tiga kata yang menurut saya bermakna dalam, Kamu, Rindu,dan Pulang. Di tulisan ini mungkin banyak kalimat-kalimat klise. Tapi saya sedang suka membuat tulisan dengan kalimat klise seperti itu. Kalimat klise tentang Aku dan Kamu.

Ditulis ketika sedang dalam perjalanan. Aku pergi sebentar. Aku pasti pulang dan kembali padamu. 🙂

I need someone who


First thing: I need someone who remind me to pray when I delay it or forget the time

I need someone who will hold my hands and take me to Jannah (aamiin)

Then: I need someone who love travelling then we get lost together
Others: I need someone who like to visit some random place and join many friend’s invitation
I need someone who can understand what I want when I’m bored or tired
I need someone who has the same hobby as mine, book and coffee then we talk about the content of the book while we enjoy some coffee
I need someone who could understand what I said even a weird things or some scientific stuff or some ‘rebel’ things
I need someone who has passion then he could talk to me about many interesting things
After all: I need someone who can share his life with me
I need someone like you
I need You 🙂
And Allah lead my way to find you

To: My dear future husband 🙂 (isi bisa disesuaikan atau diubah sesuai kenyataan in the future hahaa)

Blind Spot


When you look around but you cant find where am I
When you look beyond then you couldnt saw the red balloon
When you surrounded by many people and your pen was falling then you lost ur sight where the pen is gone
The seat across the street column 4/6 and the second from behind
The emptiness heart while you laugh, chit chat with friends who you share the most, who you comfortable with
When you cant look back while you seat at the front
When you drive like a flash then what you see are the flash
The scar from the past but you already forget abt it
Memories abt you, yes you (#ehm baper 😜)
When you want to tell something but you forget the words you want to tell
A part of road you cant see while you drive
A kindness from others that you cant remember when and what
Blind spot